HARGANAS ke 31 TK Provinsi Kalimantan Selatan di Qin Hotel Banjarbaru

Senin, 22 Juli 2024
HARGANAS ke 31 TK Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2024 di Ballroom Grand Qin Hotel Banjarbaru

Hari Keluarga Nasional Ke-31 di Kalimantan Selatan: Sebuah Momentum Penting dalam Mewujudkan Keluarga Berkualitas dan Generasi Banua bebas Stunting***
Banjarbaru, 22 Juli 2024 - Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke-31 tingkat Provinsi Kalimantan Selatan soroti tentang pentingnya peran keluarga dalam mewujudkan generasi yang berkualitas dan terbebas dari stunting.

Deputi Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi (ADPIN) BKKBN, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd, menyampaikan dalam pidatonya bahwa Indonesia telah mencapai replacement level fertility dengan Total Fertility Rate (TFR) 2,14. “Artinya, saat ini setiap perempuan melahirkan rata-rata 2,14 anak, berbeda jauh dengan tahun 1970-an di mana setiap wanita melahirkan rata-rata 5,6 anak,” jelasnya.

Penurunan angka kelahiran ini membawa Indonesia menikmati Bonus Demografi, dengan rasio ketergantungan penduduk yang rendah, yaitu di bawah 50, bahkan saat ini mencapai 46,4. “Angka kelahiran harus tetap dikendalikan dengan baik karena memiliki keterkaitan dengan derajat kesehatan ibu dan anak, pertumbuhan penduduk, mobilitas, lingkungan, pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, dan ketahanan nasional,” tambah Teguh.

Teguh juga memuji keberhasilan Kalimantan Selatan dalam program Bangga Kencana dengan capaian yang signifikan. “TFR 2,24 anak, mCPR 71,2%, Unmet Need 5,9%, ASFR 15-19 sebesar 24,3 kelahiran, iBangga 76,58%, dan MUKP 20,5 tahun. Namun, tantangan terbesar adalah tingginya prevalensi stunting,” ungkapnya.


Pemerintah Daerah Kalimantan Selatan terus menggalakkan intervensi pencegahan stunting yang dimulai sejak prenatal, masa kehamilan, dan 1.000 hari pertama kehidupan dengan melibatkan mitra strategis dan kolaborasi lintas sektor.

Pada acara ini juga diluncurkan Population Clock, sebuah sistem yang menyediakan data real-time mengenai jumlah penduduk Indonesia. Sistem ini menghitung jumlah penduduk berdasarkan data statistik dan demografi terkini, termasuk kelahiran, kematian, dan migrasi. Population Clock bertujuan untuk memberikan informasi yang akurat dan up-to-date tentang perkembangan jumlah penduduk, yang berguna untuk perencanaan kebijakan dan program di bidang kependudukan dan keluarga berencana. Sistem ini dapat diakses secara online melalui situs siperindu.online.

Gerakan intervensi serentak di Kalimantan Selatan menunjukkan hasil yang menggembirakan. Dari 283.839 balita, 279.608 balita (98,51%) diukur, dengan 104.276 balita (37,29%) mengalami masalah gizi. Sebanyak 1.933 balita (1,85%) telah mendapatkan intervensi. Teguh menekankan pentingnya intervensi baik spesifik (ASI, PMT) maupun sensitif (penyediaan air bersih, sanitasi, KB).

Sekretaris Daerah Kalimantan Selatan, Ir. Roy Rizali Anwar, ST, MT, yang mewakili Gubernur, menegaskan bahwa HARGANAS adalah momentum penting untuk mendorong pencapaian program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting. "Kami mengajak jajaran pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan untuk bersinergi dengan BKKBN dalam menuntaskan permasalahan stunting dan mewujudkan keluarga berkualitas menuju Indonesia Emas," ajaknya.

Roy juga menyampaikan bahwa HARGANAS menjadi sarana untuk mensosialisasikan pentingnya pembentukan keluarga berkualitas dan dampaknya di masa mendatang. "Di tingkat pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, kami melaksanakan program GERMAS Cinta Banua untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, sikap, dan perilaku anak usia sekolah terhadap budaya hidup sehat," tuturnya.

Gallery DPPKBPM di Hari Harganas 31 Tingkat Provinsi Kalsel di Qin Hotel Banjarbaru.








Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "HARGANAS ke 31 TK Provinsi Kalimantan Selatan di Qin Hotel Banjarbaru"

Posting Komentar