Menabung ASI, 8 Tips Cegah Stunting bagi Ibu Sibuk Bekerja.........
MENYUSUI adalah tugas mulia seorang Ibu untuk anaknya. Apalagi Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik dan tidak ada bandingan dengan produk buatan.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), mengatakan inisiasi menyusui dini dan pemberian ASI eksklusif dapat mencegah anak stunting.
“Inisiasi menyusui dini dan ASI eksklusif 1,5 kali hingga 1,9 kali mencegah stunting juga mencegah kematian bayi dan anak balita,” kata Dokter Hasto.
Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan menjadi hal yang sangat penting dilakukan agar bayi bisa bertumbuh dan berkembang dengan baik sehingga terhindar dari stunting.
Namun, pemberian ASI ekslusif terkadang menjadi tantangan dan kesulitan tersendiri bagi Ibu-ibu yang bekerja.
Berikut tips agar setelah habis masa cuti melahirkan, kemudian kembali bekerja Ibu masih dapat konsisten memberikan ASI ekslusif bagi bayi:
1. Menabung ASI
Sebelum habis masa cuti melahirkan, kira-kira dua minggu sebelumnya, alangkah baik bila Ibu mulai menabung ASI. Caranya, perah ASI setiap 3 jam sekali, usahakan tanpa mengganggu waktu menyusui bayi. Semakin sering ASI diperah, tubuh Ibu akan semakin banyak memproduksi ASI.
Jangan lupa juga untuk memenuhi kebutuhan gizi Ibu serta memperbanyak asupan cairan. Nutrisi dan cairan yang masuk ke tubuh Ibu memberi peranan besar dalam produksi ASI.
2. Melatih kemampuan memerah ASI
Ibu bisa melatih diri untuk memerah ASI dengan menggunakan tangan, pompa manual, atau pompa elektrik. Latihan ini dapat dilakukan mulai saat ASI keluar pertama kali dan payudara terasa penuh.
3. Menghindari stres
Luangkan waktu untuk mengonsumsi makanan bergizi saat Ibu bekerja, yang bisa menambah kualitas ASI. Hindari stres karena beban fisik dan mental bisa menghambat ASI sehingga mengganggu kualitas dan kuantitasnya.
4. Sempatkan menyusui langsung
Sebelum berangkat kerja, luangkan waktu sejenak untuk menyusui langsung bayi. Dengan begitu, ikatan batin antara ibu dan bayi akan tetap terjalin meski sibuk bekerja. Waktu yang tepat memberikan ASI langsung adalah saat hendak berangkat kerja, pulang kerja, dan saat bayi akan tidur malam hari.
5. Persiapkan ASI Perah (ASIP)
Di tempat kerja, Ibu bisa usahakan memerah ASI sebanyak 2 - 3 kali. Sesuaikan dengan jadwal kerja dan waktu luang atau istirahat. Beri catatan hari, tanggal, dan jam saat ASI diperah pada wadah penyimpanan ASIP. Catatan ini penting untuk mengecek tanggal kedaluarsa ASI.
6. Simpan ASIP dengan Aman dan Benar
Penting untuk menempatkan ASIP di dalam botol kaca atau plastik yang bebas Bisphenol-A (BPA) karena zat kimia ini tidak aman untuk kesehatan bayi.
Pastikan botol-botol tersebut sudah disterilkan atau minimal dicuci dengan air hangat hingga bersih.
Disarankan pula untuk menempatkan ASIP di dalam tas khusus atau tas cooler saat membawa pulang ke rumah. Ini penting agar kualitas ASIP tetap terjaga.
Ketika akan ditempatkan dalam lemari pendingin, letakkan botol-botol ASIP pada bagian paling dingin atau freezer. Mulailah mengambil persediaan ASIP diawali dari yang paling dahulu diperah.
7. Ingat Masa Ketahanan ASIP
Daya tahan ASIP tergantung pada letak ASIP tersebut disimpan. Meski bisa awet, sebagian nutrisi, seperti protein dan vitamin, bisa hilang di dalam ASIP yang disimpan terlalu lama. Oleh karena itu, untuk memastikan kualitasnya, buanglah ASIP yang sudah melewati batas waktu penyimpanan dan lebih baik berikan ASIP yang masih segar.
8. Lakukan Cara Menghangatkan ASIP dengan Benar
Botol ASIP yang disimpan dalam lemari pendingin dapat ditempatkan terlebih dahulu dalam mangkok berisi air hangat sebelum diberikan pada bayi. Namun, hindari memasukkannya kembali ke dalam lemari es setelah dihangatkan.
Selain itu, hindari menggunakan microwave atau merebus ASIP untuk menghangatkannya karena bisa merusak kandungan gizi di dalamnya. ASIP yang dipanaskan dengan cara demikian juga akan terasa terlalu panas untuk mulut bayi.
ASI hanya bertahan kurang lebih 1 jam di suhu ruangan setelah dihangatkan, dan jangan membekukan kembali ASIP yang sudah dihangatkan.
Semoga informasi ini memberikan manfaat terutama untuk ibu-ibu yang tetap bekerja sehabis melahirkan. Ibu tetap dapat menjalin ikatan batin dengan anak sekaligus memberikan “investasi” terbaik agar anak dapat tumbuh sehat dan cerdas dan terbebas dari stunting. (AND)
Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur
Tentang BKKBN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
0 Response to " "
Posting Komentar